Tiba-tiba saja saya “nemu”
tempat wisata dengan konsep kebudayaan, dari jaman sekolah sampai sekarang
sebenarnya saya lebih tertarik berkunjung ke tempat-tempat yang memiliki tema
sejarah, budaya dan kesenian dibanding wisata alam (maklum “mager” alias “males gerak” heheheee)
Yang membuat saya tertarik
adalah cerita, nilai hidup atau falsafah dibalik sejarah dan budaya yang
ada tercipta hingga saat ini (haseeek :p).
Postingan saya selalu sifatnya “latepost”,
itu karena sibuk (tidur) dan berbagai kesibukan yang lain, heheheee. Saya dan kawan-kawan mengunjungi Kampung Budaya
Sindangbarang pada tanggal 05 Maret 2017, kebetulan pada tanggal itu di Kampung
Budaya Sindangbarang sedang diadakan acara Pentas Seni dengan tiket masuk seharga
Rp. 50.000,- per orang.
Acara Pentas Seni dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian sunda
seperti Angklung Gubrak, Jaipong, Calung, Parebut Se’eng,
Tari Merak, Debus dan Permainan Anak-anak Tradisional (oray-orayan dan ucingan).
Apabila tidak ada kegiatan pentas seni di Kampung Budaya Sindangbarang
ini, kita bisa melakukan kegiatan fotografi.
Saya akan mengulas tentang Kampung Budaya Sindangbarang berdasarkan
brosur yang dibagikan, mohon izin yaaa Pak Pengelola. Heheheee
Silahkan disimak
Sampurasuuuuun!!!
Kampung Budaya Sindangbarang “dihidupkan” kembali dan dibangun kembali
sejak tahun 2007. Saat ini berkembang sebagai tempat belajar budaya sunda dan homestay untuk semua orang.
| Bapak Maki Sumawijaya |
Sejarah
Menurut sejarah Padjajaran, Sindangbarang adalah tempat di mana
pangeran kerajaan pasundan tinggal. Nama itu berasal dari bahasa sunda kuno, sindang berarti persinggahan, barang berarti harta.
Kegiatan
Back to Village, merupakan
tema utama yang digunakan untuk memperkenalkan Kampung Budaya Sindangbarang.
Dibangun kembali dan “dihidupkan” kembali melalui penelitian berdasarkan
sejarah tertulis, menawarkan paket untuk siswa, keluarga, perusahaan dan
kegiatan fotografi.
Paket Kegiatan
“MULIH KA LEMBUR”
Dengan biaya Rp. 175.000,- per orang, tamu diperkenalkan tentang rumah
tradisional sunda, permainan anak-anak tradisional, membuat mainan tradisional,
mengenalkan tarian tradisional dan alat musik, mengunjungi situs megalitik,
memancing di kolam berlumpur, memandikan kerbau, makan siang dengan masakan
tradisional khas sunda. Selain itu, tamu juga disuguhi minuman dan makanan
ringan.
MENGINAP SATU MALAM
Dengan biaya mulai Rp. 300.000,- per orang, tamu disediakan ruangan menginap
dan rumah untuk 100 orang, mengunjungi situs megalitik dan menyusuri sawah,
belajar menari tradisional, belajar alat musik tradisional, aneka permainan anak-anak
tradisional dan aneka mainan anak tradisional, pertunjukan kesenian
tradisional, menanam padi, menangkap ikan, memandikan kerbau, hidangan minuman,
1 kali makanan ringan tradisional, 3 kali makanan tradisional khas sunda.
KEGIATAN KHUSUS
Foto Pra-Nikah, Fotografi konsep budaya, Family atau Company Gathering
dan Paket Outbound.
Saya akan memposting kegiatan-kegiatan yang ditampilkan pada pentas
seni di Kampung Budaya Sindangbarang.
Angklung Gubrak
Pertunjukan alat musik bambu yang dimainkan untuk menyambut tamu. Menurut
Wikipedia, Angklung Gubrak digunakan
untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan melak
pare (menanam padi), ngunjal pare
(mengangkut padi), dan ngadiukeun
(menempatkan) ke leuit (lumbung).
Pertunjukan alat musik bambu yang dimainkan secara berkelompok dan
diselingi dengan “ngabodor” atau
melawak.
Tari Merak
Ragam tarian kreasi yang mengekspresikan kehidupan burung merak. Tata
cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh
Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri. (sumber: Wikipedia)
Permainan Anak-anak Tradisional
Oray-orayan atau
ular-ularan, waktu saya kecil sih popular dengan nama “ular naga panjang”.
Siapa lagi hayooo yang dulu pernah
main “ular naga panjang”???
Parebut Se’eng
Parebut se'eng dikenal
dengan upacara pernikahan adat sunda. Di mana pengantin laki-laki harus membuktikan
keahlian seni bela diri (silat) di depan
keluarga pengantin wanita.
Penjelasan lebih lengkap bisa dibaca di sini.
Jaipong
Jaipongan terlahir melalui proses kreatif dari tangan dingin H. Suanda
sekitar tahun 1976 di Karawang, jaipongan merupakan garapan yang menggabungkan
beberapa elemen seni tradisi karawang seperti pencak silat, wayang golek,
topeng banjet, ketuk tilu dan lain-lain. (sumber: Wikipedia)
Jaipong dikenal sebagai tarian tradisional dari Jawa Barat atau budaya sunda. Tarian ini memiliki berbagai jenis dan gerakan, lengkap dengan busana yang cantik dan diiringi dengan instrumen musik tradisional.
Debus
Dari Wikipedia (lagi) debus
merupakan kesenian bela diri dari Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia
yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain.
Kesenian ini berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan
Maulana Hasanuddin (1532-1570). Pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa (1651—1692).
Debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan
penjajah Belanda pada masa itu.
Kesenian Debus yang sering dipertontonkan di antaranya:
- Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka.
- Mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau golok.
- Memakan api.
- Menusukkan jarum kawat ke lidah, kulit pipi atau anggota tubuh lainnya hingga tebus tanpa mengeluarkan darah.
- Menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh.
- Menggoreng telur di atas kepala.
- Membakar tubuh dengan api.
- Menaiki atau menduduki susunan golok tajam.
- Bergulingan di atas serpihan kaca atau beling.
| Hey kamu yang di sana!!! Iyaaa kamu. Jangan pergi dulu yaaaaa!!!! |
| Bapakmu, ketika tau kamu dapat nilai "nol" ulangan matematika |
Untuk informasi lainnya tentang Kampung Budaya Sindangbarang bisa juga disimak di sini, di sini atau di sini
Untuk menuju ke Kampung Budaya Sindangbarang, saya menggunakan kereta
dari Stasiun Tanjung Barat ke Stasiun Bogor, dari Stasiun Bogor kami menggunakan
layanan jasa transportasi online GrabCar. Arah pulang kami menggunakan angkot
dari Sindangbarang ke BTM (Bogor Trade Mall) lalu nyambung lagi menggunakan angkot ke Stasiun Bogor. Atau bisa juga
menggunakan saran rute angkot dari situs ini.
Kampung Budaya Sindangbarang
Maki Sumawijaya (082147876363)
Ella Rahardjo (087770302144)
email: kpbudaya@gmail.com
www.kp-sindangbarang.com
Jl. E. Sumawijaya Ds. Pasireurih Kec. Tamansari
Kab. Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Komentar
Posting Komentar