Langsung ke konten utama

MAIN KE DIENG

Menurut saya Dieng adalah harta karun bagi seluruh masyarakat sekitar dataran Dieng.

Tanah yang sangat subur, sayur mayur tumbuh dengan hasil yang baik. Wisata alam pegunungan yang lengkap, mulai dari dataran tinggi, telaga warna-warni sampai kawah vulkanik dengan kepulan asap yang tebal, udaranya juga sejuk.

Saya sebenarnya sudah menyiapkan itinerary untuk jalan-jalan di Dieng. Tapi yang namanya rencana, kadang sukses bisa terlaksana semua, kadang hanya setengahnya atau bahkan hanya beberapa rencana saja yang terlaksana.


Karena kami sampai di Wonosobo pukul 12.00 WIB, belum lagi diundur untuk makan siang, istirahat dan sholat Dzuhur. Akhirnya kami baru menuju Dieng pukul 13.30 WIB. Dengan dipandu oleh Pak Anval dari “Wisata Dieng Tour”, untuk info lebih lanjut tentang jasa Wisata Dieng Tour silahkan klik di sini.
Pak Anval

Gardu Pandang Tieng
Dari tempat ini, kita bisa melihat perkebunan warga dan bukit-bukit yang lain. Selain itu kita juga bisa melihat matahari terbit dari tempat ini, karena saya tiba di sana sore hari, jadi kabut sudah mulai turun.



Telaga Warna
Telaga yang berwarna hijau ini dikarenakan kandungan sulfur yang sangat tinggi, tidak heran kadang aroma sulfur yang menyengat masih menusuk hidung dan dari dalam tanahnya juga masih sering mengeluarkan suara “mendesis” dari gas sulfur. Dari Telaga Warna juga bisa melihat puncak Batu Ratapan Angin, puncak paling favorit semua orang untuk menikmati Telaga Warna dari atas.




Sebenarnya di dekat Telaga Warna masih banyak tempat wisata seperti Telaga Pengilon, Goa Semar, Goa Jaran dan Goa Sumur, karena terlalu sore kami tidak sempat menjelajah ke semua tempat wisata di Telaga Warna.

Di daerah Telaga Warna juga terdapat wisata Petak 9 Bukit Sikedeng, tempat alfternatif melihat matahari terbit selain Bukit Sikunir, dari tempat ini kita juga bisa melihat seluruh pemandangan Dieng dari atas.

Kawah Sikidang
Nama Sikidang berasal kata dari “Kidang” yang berarti Kijang ini, menggambarkan fenomena kawah-kawahnya dimana 4 tahun sekali selalu berpindah-pindah seolah-olah melompat dari tempat yang satu ke tempat yang lain.

Untuk informasi lebih lengkap tentang Kawah Sikidang bisa dibaca di sini atau versi cerita rakyatnya di sini.



Di tempat ini banyak tempat foto yang lagi nge-hits, seperti bingkai foto raksasa bentuk hati, sayap kupu-kupu, bisa berkuda, naik mobil jeep, naik motor trail keliling kawah dan bisa foto dengan burung hantu.




Kita juga bisa lho menikmati telor rebus yang langsung direbus dari dalam kawahnya. Heheheee

Perjalanan hari pertama kami hanya sampai Kawah Sikidang, karena sudah mendekati maghrib dan akan kami lanjutkan besok, sebelum ke penginapan kami mampir ke toko oleh-oleh sekitar Dieng dan makan mie ongklok di “Warung Mie Ongklok Pak Muhadi”.

Kami menginap di The Cabin Tanjung Hotel Wonosobo, hotel dengan logo Koala Tidur ini sangat nyaman sekali, rapi, bersih dan para pegawainya juga ramah. The Cabin Tanjung Hotel dapat dibooking di www.booking.com


Hari kedua perjalanan kami lanjutkan, kali ini kami berangkat agak pagi dari penginapan.

Taman Fatmawati
Area taman yang nyaman untuk berolahraga, karena di Taman Fatmawati tidak begitu ramai orang seperti di Alun-alun Wonosobo.




Komplek Candi Arjuna
Di kawasan komplek Candi Arjuna ini terdiri dari Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra dan Candi Semar. Kita juga bisa mengunjungi Candi Gatotkaca dan Museum Kailasa dengan berjalan sekitar 300 meter lagi.



Saya tidak begitu banyak mengambil foto di kawasan, karena sudah banyak pengunjung dan ada beberapa candi yang sedang dipugar.

Bukit Seroja
Bukit Seroja adalah tempat terakhir yang kami kunjungi, di Bukit Seroja terdapat perkebunan teh. Selain itu ada beberapa tempat foto yang “kekinian”, di mana ada spot foto yang view pemandangannya adalah Telaga Menjer dari atas.


Seharusnya kami mengunjungi Telaga Menjer tetapi kami lewatkan, karena harus mengejar jadwal kendaraan untuk kembali ke Cilegon.

Komentar