Langsung ke konten utama

Liburan ke Malaysia

September 2017

Setelah sekian lama tertunda untuk membuat artikel tentang pengalaman jalan-jalan saya di Malaysia, baru kali ada kesempatan sekarang ini untuk saya lanjutkan ceritanya.


HARI KE-1 TIBA DI MALAYSIA


Dari Singapura kami tiba di Malaysia (Kuala Lumpur International Airport), dari bandara KLIA menuju ke tempat penginapan (di Hotel 1915 Kuala Lumpur) kami menggunakan Aerobuss ke KL Sentral, lalu dari KL Sentral menggunakan Rapid KL ke Masjid Jamek LRT Station. Hotel 1915 Kuala Lumpur (klik ini) tempat kami menginap jaraknya sekitar 200 meter saja dari Masjid Jamek LRT Station, jadi kami hanya berjalan kaki menuju hotel.


Karena hari ke-1 kami sampai di Kuala Lumpur (dari Singapura) malam hari, kami memutuskan untuk istirahat saja, sebelum beristirahat kami mencari restoran untuk makan malam. Karena Hotel 1915 Kuala Lumpur ini letaknya di daerah pemukiman warga India, mayoritas restoran yang kami temui adalah restoran masakan India, dan kami memutuskan untuk makan malam di Restoran India Muslim Al-Rizwan (dan nantinya setiap hari kami makan di restoran ini selama di Malaysia, heheheee). Alamat dan menu di restoran Al-Rizwan dapat dilihat di sini.


Selama di Malaysia, kami dipandu dan ditemani oleh Pakde Heru. Pakde Heru ini kebetulan pamannya Erni, kawan saya.






HARI KE-2 BATU CAVES DAN DATARAN MERDEKA


Sebelum memulai perjalanan, pada hari ke-2 kami sarapan di Basheer Bistro Restoran, karena masih di lingkungan pemukiman warga India, di restoran ini menyajikan beraneka jenis roti canai dan sausnya. Setelah mengisi perut, kami menuju ke Batu Caves.

























Batu Caves

Dari Masjid Jamek LRT Station ke KL Sentral, dari KL Sentral kami menggunakan KTM Laluan Pel. Klang Platform 2 (warna merah) menuju ke Batu Caves (untuk info klik ini). Tiket (bentuknya koin) MRT Rapid KL dapat dibeli di mesin tiket (caranya bisa lihat di sini), karena saya waktu itu terima beres, jadi tidak mengerti cara menggunakan mesin tiketnya, heheheee. Untuk map Rapid KL dapat dilihat di sini.





Masuk ke Batu Caves tidak ada biaya masuk (alias gratis), turun dari MRT langsung sampai di depan gerbang Batu Caves dan terlihat patung Hanoman berwarna hijau menyambut para pengunjung.




















Menurut sumber (klik ini), Batu Caves merupakan tempat wisata yang juga sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu, di depan tempat parkir kita sudah disambut indahnya bukit dan patung Dewa Murugan (klik ini) yang menjulang tinggi (tingginya mencapai 43 meter dan konon merupakan patung Dewa Hindu yang tertinggi di dunia).









Batu Caves juga memiliki 3 gua utama dan gua kecil, untuk menuju ke kuil utama, kita harus mendaki 272 anak tangga. Yang perlu diperhatikan, jangan memakai celana pendek atau hot pants bagi wanita. Karena para pendeta wanita yang berjaga di anak tangga akan langsung menegur dan mewajibkan menyewa kain penutup.




















Selain itu, sepanjang anak tangga dan di atas gua kita wajib waspada terhadap barang bawaan. Karena banyak monyet liar yang biasa menghampiri dan merebut barang kita.

































Erni


Pakde Heru


Dari Batu Caves kami lanjutkan menuju Dataran Merdeka dengan menggunakan KMUTER 2049 towards Tampin/ Pulau Sebang turun di Kuala Lumpur (yang saya ingat stasiunnya terkesan seperti stasiun tua atau stasiun lama) dan berjalan masuk (lewat pintu belakang) ke Gedung Ibu Pejabat Pos Malaysia Headquarters, lalu keluar gedung hanya berjalan kaki sejauh 500 meter kami sudah sampai di Dataran Merdeka.


POS MALAYSIA




MUZIUM TEKSTIL NEGARA


GEDUNG Sultan Abdul Samad






Dataran Merdeka – KL City Gallery

Dataran Merdeka atau Lapangan Merdeka yang juga dinamakan Sempena adalah lokasi untuk memperingati hari kemerdekaan Malaysia. Di sinilah tempatnya di mana bendera Union Jack (Bendera Inggris) diturunkan pada 31 Agustus 1957 menandakan tamatnya zaman penjajahan Inggris di Malaysia. Pada detik tersebut, Perdana Menteri Malaysia yang pertama yaitu Tunku Abdul Rahman telah memimpin ribuan warga Malaysia dengan teriakan keramat: “Merdeka! Merdeka! Merdeka!” sebagai isyarat kemerdekaan Malaysia.


Kini, tiang bendera setinggi ±100 meter (disebut juga tiang bendera tertinggi di dunia) mengibarkan bendera Malaysia untuk memperingati hari yang bersejarah tersebut.

Sumber artikel: http://malaysia.panduanwisata.id/2009/08/10/dataran-merdeka-kuala-lumpur/


Sebenarnya yang menjadi daya tarik wisatawan (juga kami pastinya) dari Dataran Merdeka adalah Monumen “I Love KL” yang sering dijadikan tempat untuk berfoto. Kami juga mengunjungi Kuala Lumpur City Gallery, di dalam KL City Gallery ini seperti museum sejarah perkembangan kota Kuala Lumpur. Selain itu di dalamnya juga terdapat toko suvenir kayu yang berbentuk miniatur ikon bangunan di Kuala Lumpur dan suvenir lainnya.









































Saya tidak memotret area lapangan Dataran Merdeka (karena sudah capek, heheheee)


Dari Dataran Merdeka menuju tempat penginapan (daerah Masjid Jamek) kami tempuh dengan berjalan kaki sejauh ± 1 km (lumayan jauh, heheheee) dan mampir dulu untuk makan siang di restoran COMIDA dekat Masjid Jamek (di alun-alun area Leboh Ampang, yang ada tugu jam-nya), menunya sama seperti menu di Indonesia, ada nasi goreng, ada mie goreng atau mie rebus, ada nasi + sayur sop, dll (mungkin yang tidak ada adalah sayur asem, ikan asin + sambal terasi).


HARI KE-3 GENTING HIGHLAND DAN PETRONAS


Hari ke-3 tujuan kami adalah Genting Highland, sehari sebelumnya Pakde Heru memberi tahu agar kami memakai jaket atau pakaian yang agak tebal, karena sesuai dengan namanya Genting Highland ini terletak di dataran tinggi yang suhunya juga lebih dingin dibanding di Kuala Lumpur (menurut saya mirip seperti di Puncak Bogor atau di Kawasan Dieng).


Genting Highland

Untuk menuju ke Genting Highland, dari Terminal Pudu Sentral (Puduraya) Kuala Lumpur ke Awana Genting dengan menggunakan Genting Express Bus Service (harga tiket RM 4.60) turun di Resorts World Tours Sdn. Bhd. Setelah itu menggunakan gondola Awana SkyWay dari Awana Bus Terminal ke SkyAvenue (harga tiket RM 8.00 untuk sekali jalan).























Selama perjalanan menggunakan gondola, kami disuguhkan pemandangan yang indah.










SkyAvenue ini letaknya di lantai atas bangunan Resort World Genting, di dalam Resort World Genting terdapat hotel, pusat perbelanjaan dan beraneka macam restoran dan kafe.

















































































Pakde Heru sedang "Live" di Facebook




















Dari Resort World Genting kami turun (masih menggunakan gondola) menuju Menara Chin Swee. Menurut berbagai sumber (klik ini) dan ini), Chin Swee Kee Temple adalah sebuah kuil agama Budha yang terbuka untuk umum. Chin Swee mulai dibuka tahun 1994 didirikan oleh Lim Goh Tong dengan dibiayai oleh banyak donatur yang tergabung dalam Genting Group.






































Sumber lain (klik ini) menulis tentang sejarah Chin Swee Temple. Kuil ini dibangun sebagai persembahan kepada Biksu Chin Swee yang disembah di Provinsi Fujian, Cina. Di pelataran terdapat berbagai patung dan relief yang menceritakan kehidupan Biksu Chin Swee. Ada beberapa ruangan tempat berdoa. Biksu Chin Swee dari Anxi di Fujian bukan hanya biksu yang memahami ajaran Buddha, melainkan juga ahli pengobatan Cina. Chin Swee hidup sekitar 900 tahun yang lalu dan dengan kemampuannya ia berhasil menyembuhkan banyak orang sakit. Bahkan, kabarnya, ketika terjadi kekeringan berkelanjutan, orang-orang datang kepada Biksu Chin Swee agar tanah mereka didoakan. Dan tidak lama kemudian hujan turun. Karena itulah Chin Swee didewakan di tempat asalnya, bahkan hingga ke wilayah-wilayah lain seperti Malaysia ini.




































































Selain patung Biksu Chin Swee, ada patung Budha, patung Dewi Kwan Im, patung 8 (delapan) Dewa (klik ini), patung Sun Go Kong dan “rombongannya” serta relief yang menceritakan petualangan Sun Go Kong yang dikenal dengan kisah Perjalanan ke Barat, juga relief tentang tingkat neraka dan hukumannya.











































Petronas Twin Towers

Pada malam harinya kami menyempatkan diri berkunjung ke Menara Kembar Petronas (tidak sah rasanya, jika mengunjungi Malaysia tanpa datang ke Petronas). Pembahasan tentang Petronas yang saya ambil dari artikel ini, Menara Kembar Petronas (Petronas Twin Towers) atau dikenal sebagai KLCC ini berlantai 88.


Terinspirasi dari bentuk geometris yang ditemukan pada arsitektur Islam, struktur raksasa yang gemerlap ini dirancang oleh arsitek Argentina-Amerika Cesar Pelli.


Terentang di salah satu sisi maha karya arsitektur ini adalah Taman KLCC dengan bentang alam luas dan tertata cantik.


Daya tarik wisata lain di KLCC antara lain Kompleks Perbelanjaan Suria, Gedung Orkestra Petronas, Pusat Sains Petrosains, Galeri Seni Petronas, dan Kuala Lumpur Convention Centre, tempat Aquaria Oceanorium berada.























Di Taman KLCC setiap malam pada pukul 8 ada pertunjukan air mancur warna-warni (dari cahaya lampu) yang menari-nari anggun dan cantik dengan diiringi musik klasik dan musik instrumen dari lagu-lagu daerah melayu. Untuk menuju ke Petronas kami menggunakan RapidKL train turun di KLCC Station.


HARI KE-4 BANDARAYA MELAKA BERSEJARAH

Untuk mencapai Bandaraya Melaka, kami menggunakan transportasi Metrobus dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) Kuala Lumpur ke Terminal Melaka Sentral (harga tiket RM 10.00) selama ±2 (dua) jam perjalanan, dari Melaka Sentral kami lanjutkan ke Bandaraya Melaka dengan Town Bus 17 (lupa harga tiketnya) lalu turun di Melaka Art Gallery atau Balai Senilukis Melaka (bangunan berwarna merah). Perjalanan kali ini kami tidak ditemani Pakde Heru, karena Melaka lumayan jauh dari Kuala Lumpur, sedangkan Pakde Heru harus kerja.


Bandaraya Melaka ini jika di Indonesia serupa dengan Kota Tua Jakarta atau Kota Lama Semarang, di Bandaraya Melaya banyak bangunan bersejarah dengan gaya eropa tradisional, sehingga terlihat seperti komplek kota administatifpemerintahan pusat). Penjelasan lain bisa dilihat dari situs ini


Sejarah tentang Badaraya Melaka saya kutip dari sini

Portugis pertama kali mendarat di Melaka pada tahun 1511 dengan membawa pasukan sebanyak 1200 orang. Melaka langsung resmi menjadi tanah jajahan Portugis di tahun itu juga dan Melaka menjadi basis Portugis dalam upayanya untuk eskpansi ke India bagian timur. Lalu datanglah misionaris Francis Xavier ke Melaka untuk menyebarkan ajaran Katolik yang akhirnya nama misionaris ini dijadikan nama gereja, St. Francis Xavier church yang didirikan pada tahun 1849. Gereja Katolik yang tertua di sini adalah gereja St. Paul yang didirikan pada tahun 1710 di jaman pendudukan Belanda.



























Tahun 1641 Belanda mengambil alih kota ini, mereka berkuasa dari tahun 1641 hingga 1795. Belanda sama sekali tidak membangun kota ini karena mereka memusatkan pembangunan di Batavia (saat ini kota Jakarta, Indonesia) yang merupakan pusat kekuatan administrasi dan militer mereka. Akan tetapi mereka masih membangun satu gedung yang memiliki arsitektur Belanda yang diberi nama Stadthuys atau Red Building (Bangunan Merah).


























Lalu pada tahun 1824 kota ini resmi menjadi koloni Inggris setelah terjadi pertukaran tanah jajahan dengan Bengkulu di Sumatera. Kota ini lalu menjadi bagian dari Negara Malaysia setelah Inggris tidak lagi berkuasa.

Ada beberapa objek wisata di Bandaraya Melaka, seperti: The Stadthuys (Museum Sejarah & Etnografi), Museum Literatur, Makam Belanda, Museum Istana Sultan Melaka, Gereja St. Paul, Museum Pemerintahan Demokrasi, Museum Layang-layang, Museum Arsitektur, Museum Islamic Melaka, Museum UMNO, Museum Maritim, dll (bisa juga lihat di sini, di sini atau di sini).




















































































Bentuk es kelapa muda di Malaysia














Saya akan menceritakan pengalaman saya yang sangat memalukan (tapi sebenarnya cerita pengalaman sedih, hahahaaa). Jadi ketika di hari kami berlibur ke Melaka, kebetulan adalah hari Tahun Baru Hijriah (21 September 2017) yang juga hari libur nasional di Malaysia (begitu juga di Indonesia) dan pada hari itu banyak orang-orang Melaka berlibur ke Kuala Lumpur, walhasil kami kehabisan tiket bus untuk kembali ke Kuala Lumpur, seharusnya saat dari TBS Kuala Lumpur ke Melaka Sentral kami sudah membeli tiket untuk PP (Pulang - Pergi) untuk menghindari kehabisan tiket. Hampir semua loket bus di Terminal Melaka Sentral kami datangi, dan selalu mendapat jawaban: tiket ke Kuala Lumpur sudah habis!!!. Kami panik, menghadapi kemungkinan terburuk, jika tidak mendapatkan tiket bus ke Kuala Lumpur hari itu juga, kita menginap di Melaka (sekedar informasi, jarak dari Melaka ke Kuala Lumpur seperti jarak dari Bandung ke Merak, jadi lumayan jauh) atau ke Kuala Lumpur dari Terminal Melaka Sentral menggunakan GrabCar dengan tarif hampir sekitar Rp. 600.000,-. Tapi kami tidak putus asa, setiap loket kami datangi sambil menanyakan: “tiket ke Kuala Lumpur masih ada?” bahkan loket yang tadinya sudah mengatakan “tiket Kuala Lumpur habis!!!” tetap kami datangi (maksa daaah pokoknya, sambil pasang wajah memelas). Dan akhirnya kami dapat juga tiket ke Kuala Lumpur, berkat kegigihan ibu-nya Erni, Alhamdulillah, hahahaaa. Wajah panik dan tegang akhirnya rileks, lalu perut terasa kelaparan. Sebenarnya lapar sudah dari tadi (belum makan siang, karena kepikiran tiket balik belum dapat, jadi lupa kalau perut lapar).


HARI KE-5 KEMBALI KE INDONESIA


Akhirnyaaa!!! Huhuhuuu (nangis bombay) pulang jugaaak, sudah kangen dengan keluarga, mau bagi-bagi oleh-oleh, mau cerita-cerita ke tetangga dan teman-teman, mau pamer foto-foto di Instagram dan Facebook. Hahahaaa.


Pengalaman travelling ke luar negeri memang seru, apalagi jika ada tradisi, peraturan atau kebiasaan negara tersebut yang lebih baik dari negara kita, sehingga dapat kita jadikan contoh agar negara kita menjadi lebih baik lagi.


Negara luar yang ingin saya kunjungi setelah ini adalah: Nepal, Bhutan, Tibet (salah satu provinsi masih masuk negara Republik Rakyat Tiongkok), New Zealand dan Irlandia, untuk koleksi stempel negara-negara luar di buku paspor. Semoga bisa tercapai. Saat ini sedang menabung (di WC), heheheee.


Komentar

  1. Hallo selamat siang kak 🙇‍♂️🙇‍♂️
    Mau liburan ke luar negeri murah nyaman dan pasti nya terpercaya
    Yukk kepoin instagram kami di @gadingdewatatourinternasional
    Ada promo juga nih, mau tau promonya apa ? Mampir dulu di IG kamii

    BalasHapus
  2. Artikel yang bagus Kak
    kunjungi artikel kami juga sewa elf jogja

    BalasHapus

Posting Komentar