Februari 2018
Tanpa saya sadari, ternyata selama 6 (enam) tahun (dari 2016 s.d. 2018) setiap tahun saya pasti mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dengan alasan karena kawasan wisata TMII ini sangat luas sekali, sehingga untuk menjelajah seluruh tempat tidak cukup hanya dengan 1 (satu) hari dan alasan lainnya adalah kendaraan umum dari Cilegon menuju ke TMII sangat mudah didapat, biasanya sih saya selalu menggunakan bus Primajasa jurusan terminal Kampung Rambutan (kadang bus Primajasa keluar pintu tol Mall Tamini (Tamini Square) dan bisa berhenti pas di depan pintu utama TMII, kalaupun harus ke terminal Kp. Rambutan, saya hanya menggunakan angkot menuju TMII dengan ongkos sekitar ± Rp. 3.000 karena jaraknya sangat dekat).
Tapi kali ini saya mengajak keponakan saya, Dzikri yang usianya 7 (tujuh) tahun, tidak mungkin saya menggunakan bus umum, karena kasihan dia harus terkena asap rokok dan anaknya tidak bisa diam, pokoknya kalau mengajak anak-anak jalan-jalan naik kendaraan umum bagi saya itu ribet. Heheheee
Maka dari itu saya menggunakan kendaraan pribadi (menyetir mobil). Wow!!! Ini merupakan prestasi bagi saya, saya tidak pernah menyetir mobil sendiri dengan jarak yang jauh dan lagi pula saya tidak tau jalan mana yang harus saya tempuh. Tapi berkat kecanggihan teknologi, tertolonglah saya. Saya menggunakan aplikasi GPS yang ada di ponsel pintar. Bagi saya, GPS sangat berguna sekali (terimakasih banyak, untuk creator GPS!!!), saya berhasil sampai ke TMII dan kembali lagi ke rumah tanpa nyasar dan salah jalan. Alhamdulillah!!! Hahahaaa
Tempat yang saya kunjungi di TMII kali ini adalah Taman Dinosaurus dan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPIPTEK). Kenapa?
Karena Dzikri ini anak yang sangat penasaran dan tertarik dengan ilmu pengetahuan (sainstek), beberapa waktu ini dia selalu ingin tau dan bertanya tentang gempa bumi dan tsunami, dan hal-hal lainnya. Selain itu saya ingin menunjukkan kepada Dzikri, keseruan Taman Dinosaurus (seperti Jurrasic Park) yang terdapat di dalam Taman Legenda TMII (dulunya sebelum dibuat Taman Legenda, taman ini adalah taman bunga). Dan Dzikri selalu tidak bosan naik wahana kereta gantung dan bianglala (hadeuuuh).




1. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPITEK) TMII
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Science Center) atau disingkat PP-IPTEK adalah sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif. Gagasan pendiriannya berawal dari Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Prof.Dr.B.J.Habibie, yang berkeinginan bagaimana mencerdaskan masyarakat Indonesia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Dibangunlah PP-IPTEK digedung terminal B Skylift-TMII di atas lahan seluas 1000 m2 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991.
Pada perkembangannya, PP-IPTEK menempati gedung baru terletak di poros utama kawasan timur Taman Mini "Indonesia Indah" menghadap Monumen Persahabatan KTT Non Blok. Gedung ini bergaya arsitektur futuristic dengan luas bangunan 24.000 m2 di atas lahan 42.300 m2, merupakan bangunan besar yang menempati areal terluas ke dua di TMII, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 November 1995.
Pusat peragaan ini dibangun dengan maksud menyadarkan masyarakat mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia secara sangat cepat.Arah perkembangan ini harus disadari agar kita dapat mengikutinya untuk kemudian maju bersama perkembangan tersebut.peragaan di PP-IPTEK dibuat sangat menyenangkan dan menghibur, melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan. Melalui interaksi ini, diharapkan mampu mendorong tumbuhnya pemikiran tentang apa, mengapa dan bagaimana iptek digali dan dimanfaatkan bagi umat manusia agar lebih nyaman dan sejahtera.
Momok mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang serius dan membosankan terbantahkan.Pengunjung dapat mengembangkan motivasi dalam memahami prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mudah dan berkesan melalui 250 alat peraga yang bisa disentuh, dipegang dan dimainkan. Peraga disiapkan untuk anak-anak dari taman kanak-kanak (TK) sampai dengan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan di sediakan lembar kerja sains yang akan memandu anak didik untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi agar lebih terarah dan intensif. Beberapa alat peraga menantang misalnya sepeda layang, roket air, try science, generator van de graft, dan simulator gempa bumi.
Kegiatan yang ditawarkan kepada pengunjung beragam dan disesuaikan dengan sasaran: untuk tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah umun (SMU), dan keluarga; meliputi sanggar kerja dan demo ilmu pengetahuan dan teknologi, pelatihan perancangan alat peraga, science fair, pelatihan proses ilmu pengetahuan alam, pelatihan peduli lingkungan hidup, science camp, peneropongan bintang, aneka lembar kreatifitas dan kuis, dan lomba perancangan alat peraga.
Disamping itu pengunjung bisa menyaksikan film-film ilmiah yang diputar di ruang auditorium berkapasitas tempat duduk 130 orang untuk menambah ilmu pengetahuan yang menghibur dan dapat memahami sains dengan cara yang mudah dan menyenangkan.
IPTEK tidak hanya menyediakan sarana untuk penduduk Jakarta dan sekitarnya, melainkan juga memiliki program kegiatan outreach ke mal dan pusat keramaian, desa, sekolah, dan daerah dengan membawa peralatan peraga yang bersifat portable.
Sumber: http://www.tamanmini.com/wahana-rekreasi/pusat-peragaan-iptek






Katanya mau antar Nenek ke Indomar*t naik pesawat

Kurang tinggi

Ada satu aja bikin pusing, apalagi ada tiga




Manusia Yoyo
Daaaaan sangat kebetulan sekali, di PPIPTEK ini ada alat peraga bagaimana terjadinya gelombang tsunami dan simulasi gempa bumi dengan memasuki “rumah gempa” yang nantinya ada operator yang mengoperasikan keadaan gempa dari skala richter yang paling ringan hingga sedang. Dzikri menanyakan ini-itu dan banyak hal kepada saya tentang tsunami, dan saya tidak punya jawaban yang memuaskan, karena saya anak IPS!!! (Dzikri mengajak orang yang salah) Hahahaaa. Mungkin akan berbeda hal, kalau ayah dan ibu-nya Dzikri ikut, karena mereka berdua anak IPA dan pintar, pastinya akan bisa menjelaskan kepada anaknya yang pintar ini.

Ketagihan naik ini


Alat Peraga Tsunami

Dikandangin terus disetrum



Selain itu ada pojok profesi, seperti arsitek, musisi, dokter, dan lain-lain. Jadi anak-anak dapat merasakan bagaimana rasanya memiliki profesi sebagai orang dewasa.


Biasanya kalau di rumah, suka ada monster Ultraman (si Adik) yang masuk dan mengobrak-abrik miniatur bangunan





2. Taman Petualangan Dinosaurus
Luas Taman Petualangan Dinosaurus ini ternyata tidak terlalu besar, tetapi memang seru sekali melihat beberapa robot dinosaurus yang dapat bergerak-gerak. Pengelola juga memberikan keterangan di tiap robot dinosaurus, nenek moyang binatang apakah jika kita temui saat ini.





















Grogi foto bareng anak dino

Pura-pura senang foto bareng anak dino
Tanpa saya sadari, ternyata selama 6 (enam) tahun (dari 2016 s.d. 2018) setiap tahun saya pasti mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dengan alasan karena kawasan wisata TMII ini sangat luas sekali, sehingga untuk menjelajah seluruh tempat tidak cukup hanya dengan 1 (satu) hari dan alasan lainnya adalah kendaraan umum dari Cilegon menuju ke TMII sangat mudah didapat, biasanya sih saya selalu menggunakan bus Primajasa jurusan terminal Kampung Rambutan (kadang bus Primajasa keluar pintu tol Mall Tamini (Tamini Square) dan bisa berhenti pas di depan pintu utama TMII, kalaupun harus ke terminal Kp. Rambutan, saya hanya menggunakan angkot menuju TMII dengan ongkos sekitar ± Rp. 3.000 karena jaraknya sangat dekat).
Tapi kali ini saya mengajak keponakan saya, Dzikri yang usianya 7 (tujuh) tahun, tidak mungkin saya menggunakan bus umum, karena kasihan dia harus terkena asap rokok dan anaknya tidak bisa diam, pokoknya kalau mengajak anak-anak jalan-jalan naik kendaraan umum bagi saya itu ribet. Heheheee
Maka dari itu saya menggunakan kendaraan pribadi (menyetir mobil). Wow!!! Ini merupakan prestasi bagi saya, saya tidak pernah menyetir mobil sendiri dengan jarak yang jauh dan lagi pula saya tidak tau jalan mana yang harus saya tempuh. Tapi berkat kecanggihan teknologi, tertolonglah saya. Saya menggunakan aplikasi GPS yang ada di ponsel pintar. Bagi saya, GPS sangat berguna sekali (terimakasih banyak, untuk creator GPS!!!), saya berhasil sampai ke TMII dan kembali lagi ke rumah tanpa nyasar dan salah jalan. Alhamdulillah!!! Hahahaaa
Tempat yang saya kunjungi di TMII kali ini adalah Taman Dinosaurus dan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPIPTEK). Kenapa?
Karena Dzikri ini anak yang sangat penasaran dan tertarik dengan ilmu pengetahuan (sainstek), beberapa waktu ini dia selalu ingin tau dan bertanya tentang gempa bumi dan tsunami, dan hal-hal lainnya. Selain itu saya ingin menunjukkan kepada Dzikri, keseruan Taman Dinosaurus (seperti Jurrasic Park) yang terdapat di dalam Taman Legenda TMII (dulunya sebelum dibuat Taman Legenda, taman ini adalah taman bunga). Dan Dzikri selalu tidak bosan naik wahana kereta gantung dan bianglala (hadeuuuh).
1. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPITEK) TMII
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Science Center) atau disingkat PP-IPTEK adalah sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif. Gagasan pendiriannya berawal dari Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Prof.Dr.B.J.Habibie, yang berkeinginan bagaimana mencerdaskan masyarakat Indonesia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Dibangunlah PP-IPTEK digedung terminal B Skylift-TMII di atas lahan seluas 1000 m2 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991.
Pada perkembangannya, PP-IPTEK menempati gedung baru terletak di poros utama kawasan timur Taman Mini "Indonesia Indah" menghadap Monumen Persahabatan KTT Non Blok. Gedung ini bergaya arsitektur futuristic dengan luas bangunan 24.000 m2 di atas lahan 42.300 m2, merupakan bangunan besar yang menempati areal terluas ke dua di TMII, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 November 1995.
Pusat peragaan ini dibangun dengan maksud menyadarkan masyarakat mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia secara sangat cepat.Arah perkembangan ini harus disadari agar kita dapat mengikutinya untuk kemudian maju bersama perkembangan tersebut.peragaan di PP-IPTEK dibuat sangat menyenangkan dan menghibur, melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan. Melalui interaksi ini, diharapkan mampu mendorong tumbuhnya pemikiran tentang apa, mengapa dan bagaimana iptek digali dan dimanfaatkan bagi umat manusia agar lebih nyaman dan sejahtera.
Momok mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang serius dan membosankan terbantahkan.Pengunjung dapat mengembangkan motivasi dalam memahami prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mudah dan berkesan melalui 250 alat peraga yang bisa disentuh, dipegang dan dimainkan. Peraga disiapkan untuk anak-anak dari taman kanak-kanak (TK) sampai dengan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan di sediakan lembar kerja sains yang akan memandu anak didik untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi agar lebih terarah dan intensif. Beberapa alat peraga menantang misalnya sepeda layang, roket air, try science, generator van de graft, dan simulator gempa bumi.
Kegiatan yang ditawarkan kepada pengunjung beragam dan disesuaikan dengan sasaran: untuk tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah umun (SMU), dan keluarga; meliputi sanggar kerja dan demo ilmu pengetahuan dan teknologi, pelatihan perancangan alat peraga, science fair, pelatihan proses ilmu pengetahuan alam, pelatihan peduli lingkungan hidup, science camp, peneropongan bintang, aneka lembar kreatifitas dan kuis, dan lomba perancangan alat peraga.
Disamping itu pengunjung bisa menyaksikan film-film ilmiah yang diputar di ruang auditorium berkapasitas tempat duduk 130 orang untuk menambah ilmu pengetahuan yang menghibur dan dapat memahami sains dengan cara yang mudah dan menyenangkan.
IPTEK tidak hanya menyediakan sarana untuk penduduk Jakarta dan sekitarnya, melainkan juga memiliki program kegiatan outreach ke mal dan pusat keramaian, desa, sekolah, dan daerah dengan membawa peralatan peraga yang bersifat portable.
Sumber: http://www.tamanmini.com/wahana-rekreasi/pusat-peragaan-iptek
Katanya mau antar Nenek ke Indomar*t naik pesawat
Kurang tinggi
Ada satu aja bikin pusing, apalagi ada tiga
Manusia Yoyo
Daaaaan sangat kebetulan sekali, di PPIPTEK ini ada alat peraga bagaimana terjadinya gelombang tsunami dan simulasi gempa bumi dengan memasuki “rumah gempa” yang nantinya ada operator yang mengoperasikan keadaan gempa dari skala richter yang paling ringan hingga sedang. Dzikri menanyakan ini-itu dan banyak hal kepada saya tentang tsunami, dan saya tidak punya jawaban yang memuaskan, karena saya anak IPS!!! (Dzikri mengajak orang yang salah) Hahahaaa. Mungkin akan berbeda hal, kalau ayah dan ibu-nya Dzikri ikut, karena mereka berdua anak IPA dan pintar, pastinya akan bisa menjelaskan kepada anaknya yang pintar ini.
Ketagihan naik ini
Alat Peraga Tsunami
Dikandangin terus disetrum
Selain itu ada pojok profesi, seperti arsitek, musisi, dokter, dan lain-lain. Jadi anak-anak dapat merasakan bagaimana rasanya memiliki profesi sebagai orang dewasa.
Biasanya kalau di rumah, suka ada monster Ultraman (si Adik) yang masuk dan mengobrak-abrik miniatur bangunan
2. Taman Petualangan Dinosaurus
Luas Taman Petualangan Dinosaurus ini ternyata tidak terlalu besar, tetapi memang seru sekali melihat beberapa robot dinosaurus yang dapat bergerak-gerak. Pengelola juga memberikan keterangan di tiap robot dinosaurus, nenek moyang binatang apakah jika kita temui saat ini.




















Grogi foto bareng anak dino

Pura-pura senang foto bareng anak dino

Takut beneran
Tidak takut, karena dino-nya ompong
Letak Taman Petualangan Dinosaurus berada di dalam Taman Legenda, untuk harga tiket dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: http://www.apagimana.com/petualangan-dinosaurus-di-taman-legenda-tmii/
Di loket Taman Legenda, membayar tiket masuk seharga Rp. 25.000 dan deposit gelang Rp. 10.000,- (uang bisa diambil lagi, ketika keluar Taman Legenda) dan tiket wahana petualangan dinosaurus seharga Rp. 30.000,- per orangnya. Atau hanya membayar Rp. 35.000,- untuk tiket masuk Taman Legenda, tiket wahana lainnya dapat dibeli secara eceran.
Gelang
Bianglala "Mata Legenda"

Komentar
Posting Komentar