Langsung ke konten utama

Jakarnaval 2018

Pada 08 Juli 2018, dalam rangka memperingati HUT Kota Jakarta ke-491 tahun, provinsi DKI Jakarta tidak hanya menggelar acara pawai seni dan budaya pada event Jakarnaval tetapi juga mengenalkan potensi olahraga untuk menyukseskan acara Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2018 s.d. 02 September 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumah, tepatnya di Jakarta dan Palembang.

Acara dilaksanakan di Monumen Nasional (MONAS) dan jadwalnya antara lain adalah:
  1. Panggung Hiburan pukul 12.30 WIB s.d. 15.00 WIB
  2. Pawai Karnaval pukul 15.00 WIB dimulai dari Balaikota, dengan rute Balaikota – Patung Arjuna Wijaya – RRI – Pintu Silang Monas Barat
  3. Panggung Hiburan pukul 18.00 WIB s.d. 22.00 WIB

Sumber: Instagram @dkijakarta

Sumber: Instagram @dkijakarta

Tujuan saya datang ke Jakarnal 2018 hanya menonton acara Pawai Karnaval saja untuk memotret para peserta pawai. Di tulisan saya kali ini, saya ingin mengungkapkan rasa kecewa saya untuk acara pawai Jakarnaval 2018 (heheheeeee). Kalau harus berdesak-desakan dan rebutan memotret dengan para pengungjung lainnnya, itu sih sudah biasa.

Pada acara Pawai Jakarnaval 2018 ini tidak dipasang pembatas antara penonton dengan peserta pawai, jadi yang ada para penonton turun semua ke tengah jalan dan menghalangi para peserta, sehingga peserta pawai kesulitan melintas.

Penonton turun ke tengah jalan dan menghalangi jalan

Lelah memperingati para warga, ya sudah dilihat saja




Yak, gaya dikit Pak, biar cakep difoto

Walaupun sudah dihalau pasukan polisi bermotor, penonton hanya minggir sedikit dan sebentar, lalu ke tengah jalan lagi

Selain itu para peserta pawai berjalan terlalu cepat dan terburu-buru seperti dikejar si “blacky”, walhasil foto jepretan saya rata-rata ngeblur padahal semua kustom-kostum para peserta sangat bagus, sayang bangeeet deh (halaaah emang dasar skill saya aja yang kurang, heheheee). Saya termasuk tukang foto yang sungkan dan tidak berani jika harus nekat memotret dari dekat, saya malu dan tidak enak hati dengan penonton lainnya jika harus motret ke tengah-tengah kerumunan dan di depan peserta pawai (terkesan tidak sopan, heheheee).


Iring-iringan pawai dibuka oleh pasukan silat dari beberapa padepokan di sekolah-sekolah


Para peserta inline skate turut meramaikan juga dengan pakaian adat suku Betawi





Marching Band dari SMAN 107 Jakarta





PASKIBRAKA juga ikut meramaikan


Abang None Jakarta juga turut berpatisipasi, saya tidak sempat memotret mereka berpasangan karena mereka berjalan terlalu cepat dan terlalu dekat (saya menggunakan lensa Canon EF-S 55-250mm).





Belum lagi jarak antar peserta terlalu dekat dan biasanya kostum peserta pawai ukurannya sangat besar jadi menghalangi saya untuk memotret peserta yang di belakangnya, aaakh pokoknya mengesalkan, menyebalkan dan sangat menjengkelkan. Hahahaaa. Oh ya satu lagi, peserta pawai jarang menunjukkan aksinya (yaaa mungkin mereka lelah).








Cantik si Mbaknya, sayang ngeblur (sambil nangis gue lihat-lihat hasil foto-foto lain yang ngeblur)


Ondel-ondel paling ganteng kalau dibanding dengan ondel-ondel yang lain, heheheee




Si Mbake capek kayaknya ya Mbak?


















"Bhin bhin" si Burung Cendrawasih, salah satu maskot Asian Games 2018

"Atung" si Rusa Bawean

"Kaka" si Badak Bercula Satu dari Ujung Kulon


Peserta pawai paling semangat di Jakarnaval 2018














Minggiiiiir!!! Iye Baaang!!!



Nyulam alis di salon mana Bang? Cetyaaar banget daaah!!!



Penonton sudah mulai rese, akhirnya dilepaslah Bambu Gila. Hahahaaa






















"Pramuka Pramudi, Pramuka Jarang Mandi". Masih ingat lagu itu? Kalau Pramuka-nya seperti ini sih, si Mbaknya mandinya tiap 2 jam sekali




Yaaa tidak banyak yang bisa saya ulas dari pawai Jakarnaval 2018, sebenarnya masih banyak stock foto para peserta pawai (yang hasilnya nge-blur) dengan beraneka macam bentuk kostum yang unik dan warna-warni, karena nge-blur jadi tidak saya posting. Semoga pawai karnaval di Jakarta selanjutnya lebih baik lagi, lebih ramah lagi, lebih rapih lagi dan lebih banyak aksi lagi.

Tidak lupa saya ucapkan juga Selamat Ulang Tahun kota Jakarta yang ke-491 tahun, semoga warganya selalu diberkahi oleh Allah SWT, menjadi tempat yang aman dan nyaman, semoga menjadi lebih “bersih” dan rapih dan semua doa dan harapan terbaik untuk Ibu Kota Negara Indonesia.

Komentar