Langsung ke konten utama

Pantai Tanjung Sari atau Tanjung Peni

Agustus 2015

Ketika itu, saya dan kawan-kawan (tempat kerja) selesai menghadiri upacara kemerdekaan RI ke-70. Karena besok masih hari libur, kenapa tidak kami isi saja kegiatannya sampai sore.

Rencana dadakan disambut oleh salah satu dari kami dengan menyarankan untuk mengunjungi Pantai Tanjung Peni, untuk sekedar piknik bersama (masak-masak dan makan bersama). Kerabat kawan saya ini, memiliki “tempat” di pesisir Pantai Tanjung Peni. Mendadak juga kami menyiapkan sarana dan prasarana piknik, yaitu beberapa kilo ikan segar, bumbu-bumbu dapur, peralatan makan sekali pakai, dll. Daaan kebetulan juga, saat itu saya membawa kamera, karena memang ingin memotret kegiatan upacara kemerdekaan.

Setelah dzuhur kami menuju Pantai Tanjung Peni. Sebagian besar dari kami (para pria) menggunakan sepeda motor dan para wanita diangkut dengan mobil.

Pantai Tanjung Peni ini letaknya di daerah Warnasari Cilegon, jalan masuk ke Pantai Tanjung Peni ini berada di dalam (bisa dibilang “tersembunyi”) kawasan industri PT Krakatau Steel Cilegon.


Akses jalan masuk nya cukup jauh, membingungkan dan terpencil, karena memang tidak adaj alur jalanan dibuat untuk menuju kesini. Kami nekat menerobos lahan kosong yang akan dibangun pabrik baru, heheheee. Jalanan yang berbatu besar dan tajam, juga tidak ada jalur jalanan yang jelas, membuat kesulitan bagi pengunjung yang menggunakan mobil.

ini dia, jalur yang kami lewati

Tiba di pantai ini, kami langsung disambut oleh jernih dan birunya air laut juga putihnya pasir, ditambah lagi dengan hembusan angin, hmmm adeeem (sambil merem-merem).




5 (lima) cerobong & 2 (dua) cerobong merah-putih itu, adalah tempat kerja kami

airnya jernih


Langsung saja kami menikmati asrinya pantai dengan berfoto-foto di pinggir pantai atau berfoto dengan “POHON JOMBLO” yang menjadi ikon tempat ini.

pohon "jomblo"


Boyband, asuhan Trainee Management









Sebagian dari kami ada yang berfoto-foto di pantai (seperti saya yang pemalas), ada juga yang menyiapkan makan siang di tempat kawan saya. Naaah, “tempat” yang dimaksud adalah sebuah kabin kayu permanen yang letaknya tidak jauh dari pinggir pantai, sebagai tempat singgah bagi para pemancing, karena saudara kawan saya memiliki hobi memancing dan biasanya para pemancing ini membangun sebuah kabin yang ukurannya cukup besar dan luas (ada kamar, ruang tengah bahkan ada dapur lengkap dengan peralatan masaknya).








Jadi tidak heran banyak kapal yang bersandar di pantai ini, kapal para nelayan untuk mencari ikan dan bisa disewa oleh pengunjung jika ingin ke tengah laut untuk memancing, bahkan sampai ke Pulau Sangiang.





Oh iya di tempat ini paling bagus untuk dijadikan spot mencari foto sunset.










Walaupun pemadangannya masih asri, tetapi di pinggir pantainya banyak sampah. Jika ada pengunjung yang mencari fasilitas kamar mandi bersih, agak susah mendapatkannya. Karena memang sebenarnya pantai ini bukan tempat wisata resmi, jadi memang tidak disediakan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus).

Bagi pengunjung yang ingin berenang, harap hati-hati karena banyak terumbu karang mati yang tajam, jadi lebih baik berenang sambil memakai sandal agar kaki tidak terluka. Di sekitar pantai masih terdapat tanaman mangrove walaupun tidak begitu banyak tapi tetap harus dijaga.

bersiap-siap untuk nyemplung







Permisiii!!! Sendal Jepit Sultan mau lewaaat!!!




Tidak ada biaya masuk ke tempat ini, GRATIS deh pokoknya!!! Sekarang kawan-kawan saya sudah banyak yang berkeluarga, jadi agak susah membuat acara berkumpul seperti ini lagi, apalagi kalau mendadak.








Cowok kok Selfie!!!

yang namanya cowok tuh, Bambang, Joko, Budi, Tono, gitu loooh, bukannya Selfie!!!!


foto bareng sama kayu


tongsis dengan kearifan lokal

Komentar