September 2018
Kawan saya Mbak Vivi, mengajak kami (Saya, Mbak Winda, Mbak Nina, dan beberapa kawan kami dari Jakarta) liburan ke kampung halamannya di Menes (Pandeglang), pokoknya jalan-jalan kali ini agendanya diatur oleh Mbak Vivi, kita tau beres saja, heheheee. Jadi, orang tua Mbak Vivi ini asli orang Menes, ketika muda ayah Mbak Vivi bekerja di kota Cilegon (ternyata ayahnya Mbak Vivi, teman kerja bapak saya, kenal baik pula, hahahaaa) dan menetaplah Mbak Vivi sejak kecil dan keluarganya di kota Cilegon.
Ayahnya Mbak Vivi
Ibunya Mbak Vivi
Karena saat ini ayah Mbak Vivi sudah pensiun, beliau memutuskan untuk membangun rumah di kampung halamannya juga membeli dan menggarap sawah. Selain itu ayah Mbak Vivi juga memelihara ikan mas di pengairan sawah belakang rumah saudaranya, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
Biasanya, ketika weekend, Mbak Vivi dan suaminya, beserta keluarga adiknya (dari Cilegon juga) sering berkunjung ke sini, apalagi keponakan Mbak Vivi yang masih kecil-kecil. Ketika sawah selesai dipanen, sebelum ditanam padi kembali, ayah Mbak Vivi “menitipkan” telur-telur (bibit) ikan mas di lahan sawah yang berlumpur, naaah ketika sudah mulai menjadi ikan kecil, ditangkaplah ikan-ikan itu untuk dipindahkan ke bumbung ikan di pengairan irigasi sawah. Keponakan-keponakan Mbak Vivi dengan senang sekali membantu kakeknya menangkap ikan di sawah, heheheee.
Okeee, ini dia agenda kami selama 2 (dua) hari liburan di Menes (Pandeglang):
HARI KE-1
1. Makan siang di tengah sawah
Katanya nih, kalau kita makan di tengah sawah, nafsu makan kita makin bertambah, hahahaaa. Bagi saya, makan di manapun akan tetap lahap. Apalagi Mbak Vivi dan Mbak Nina menyiapkan bekal makan siang untuk kami semua, menunya adalah: nasi, belut goreng, sambal goreng, lalapan, tumis cumi asin dicampur pete (beuuuh ini nih yang bikin nafsu makan jadi meningkat). Saking laparnya, saya langsung menyantap bekal makan siang kami sampai perut kekenyangan (dan lupa memotret menu yang menggiurkan tadi).
cantik sekali bukan, capung merah ini?
Selesai makan siang, tidak lupa sesi foto-foto dulu dooong. Sengaja Mbak Vivi menyiapkan beberapa “kostum” berupa baju kebaya sebagai properti untuk kami berfoto di tengah sawah, hahahaaa.
ini dia: Mbak Viviii!!!
girang bangeeed Mpok Nur, kayak habis menang kupon lotere, hahahaaa
ini kebayanya Mpok Mimin kayak almamater kampus manaaa gitu, jadi keliatan kayak mahasiswa jurusan tehnik pertanian lagi PKL, hahahaaa
asiiik, saya paling mudaaa!!!
kalau yang ini, nggak pake kebaya, karena emang nggak kebagian
Kang Kenek, Kang Parkir sama Kang Sopir
Oppa Gangnam Style
Dari sawah kami berjalan kaki ke rumah keluarga Mbak Vivi, sebelumnya kami mampir dulu sebentar di rumah saudaranya Mbak Vivi untuk menangkap ikan mas yang akan kami jadikan menu makan malam kami, heheheee.
Sampai di rumah keluarga Mbak Vivi, kami membantu (sedikit) untuk persiapan makan malam, seperti mencuci sayuran, membersihkan ikan mas, menyiapkan bahan-bahan bumbu masakan, dll.
Ada yang rajin membantu seperti si Omen dan Mbak Nina, ada juga yang hanya rebahan di saung seperti saya (tentunya, hahahaaa). Sambil menunggu sore, siang hari kami berteduh di saung belakang rumah Mbak Vivi. Perut kenyang dan ditemani oleh semilir angin sepoi-sepoi, juga disuguhi pemadangan sawah, bagaimana saya tidak mengantuk, hahahaaa.
Jalan-jalan ke Ciawi!!! (Tjakeeep!!!) Jangan lupa membeli kuaci
Untuk apa jauh-jauh ke Ciawi, kalau cuma beli kuaci
rujak bebek loba lobi
Mamah Deudeuuh!!! (Curhat dooong!!!)
2. Situs Pemandian CITAMAN (Batu Goong)
Seperti orang normal lainnya, kalau sore hari pasti mandi setelah melakukan aktifitas seharian, begitu pula dengan kawan-kawan saya (kecuali saya, yang jarang mandi). Dari rumah Mbak Vivi kami menuju ke Situs Pemandian Citaman (Batu Goong) yang letaknya tidak begitu jauh, mungkin sekitar 20 menit dengan kendaraan bermotor (untuk lebih lengkap dan rinci tentang rute jalan menuju Pemandian Citaman bisa kalian lihat di sini). Situs Pemandian Citaman adalah kolam sumber mata air dari Gunung Pulosari, jadi di tempat pemandian ini airnya jernih sekali dan sejuk, bahkan sering dijadikan muda-mudi untuk berfoto underwater selfie (berfoto di dalam air) karena saking jernih airnya.
Kolam dibagi menjadi 2 (dua) sesuai dengan kedalamannya. Suasana kolam juga masih terbilang asri, karena bentuk kolamnya masih alami dengan bebatuan di dasar kolamnya juga dikelilingi oleh pepohonan, perkebunan dan sawah.
airnya jernih dan adem
yang lain mandi, saya cuma ngerendem kaki
girang banget, anak orang
Tidak jauh dari kolam pemandian terdapat situs sejarah purbakala, yaitu Batu Goong. Menurut sumber (klik ini), Batu Goong merupakan punden berundak peninggalan umat Buddha, dimana dahulunya batu itu digunakan untuk sebagai tempat betapanya para biksu. Batu Goong memang peninggalan umat Buddha, namun tempat ini juga merupakan salah satu bukti masuknya Islam ke daerah Banten, karena terdapat juga makam Syekh Dalem Tuha. Islam masuk ke Banten melalui Syekh Dalem Tuha, yang kala itu berniat mendatangi warga perkampungan di sekitar daerah Batu Goong untuk menyiarkan agama Islam.
Untuk ulasan lainnya mengenai Pemandian Citaman dapat dilhat di sini, di sini, di sini, di sini juga di sini.
Untuk fasilitas, jangan khawatir, banyak terdapat warung-warung di sekitar kolam. Jadi tidak perlu khawatir jika pengunjung tidak sempat membawa bekal makanan. Selain warung tempat makan, ada juga kamar mandi untuk membersihkan badan dan berganti pakaian setelah berenang.
Hari sudah hampir maghrib, kamipun segera menuntaskan berenang, bersih-bersih badan dan kembali ke rumah Mbak Vivi.
Daaaaan, ketika sampai di rumah, makan malam sudah siap sedia (huhuhuuuuu, terharu akutuuuh). Ibu dan saudara Mbak Vivi yang menyiapkan makan malam kami (terima kasih Mama-nya Mbak Vivi dan si Teteh, sudah memasak, mohon maaf jika merepotkan).
3. Makan malam di saung belakang rumah
Menu makan malamnya adalah: ikan mas goreng (yang tadi siang kami tangkap), ayam bumbu semur, lalapan dan tak lupa sambal goreng terasi (slurp, narik air iler di mulut. Enaaaak bukaaan?!).
Setelah selesai makan malam dan membantu mencuci peralatan masak dan peralatan makan, selagi Mbak Vivi mempraktekan ilmu make-up artist-nya ke model (yang juga masih saudaranya), kami menemani ibunya Mbak Vivi mengobrol di saung (udaranya sejuk dan adem). Obrolannya seru deh, tentang bagaimana masa muda Ibu dan Bapak, juga cerita tentang kakek-neneknya Mbak Vivi ketika zaman dulu. Asyik juga loooh mendengar cerita orang-orang dulu, kayak lagi didongengin, kami mendengar dengan serius sampai tidak terasa hampir 2 (dua) jam, tapi kami tidak bosan, hahahaaa.
Yaaah, kasian kan yaaa sudah malam, masa’ orang tua diminta cerita terus. Kami harus tidur dan istirahat, karena besok masih ada agenda jalan-jalan lainnya.
HARI KE-2
pemandangan pagi hari
Setrelah selesai sarapan, karena tidak tahan melihat pemandangan sawah yang hijau kami malah foto-foto lagi di tengah sawah (deuuuh, kagak takut kesambet apa yak?!?!?! Hahahaaa).
1. Pasar Kaulinan Menes (PKM)
Sambil menuju arah pulang kembali ke Serang dan Cilegon, kami menyempatkan untuk berkunjung ke Pasar Kaulinan Menes. Pasar Kaulinan Menes (klik ini) merupakan pasar digital yang menyuguhkan permainan tradisional (egrang, congklak, engklek, panahan, dll) dan menyuguhkan jajanan kuliner tradisional khas daerah (kue balok, bubur sop, es goyobod, es sereh, uli, emping, dll), untuk ulasan lebih lengkap bisa lihat ini dan ini.
kue balok (kue yang bahan dasarnya dari singkong)
manah apa sih, Deee!!!
kena juga nggak...
wueeeheheee, keren kan saya...
Dikelola oleh GENPI (Generasi Pesona Indonesia) di bawah binaan Dinas Pariwisata Provinsi Banten, memiliki tujuan sebagai sarana untuk melestarikan dan membangkitkan kesenian dan permainan peninggalan leluhur bangsa (klik ini). Berlokasi di SMK Baitul Hamdi Menes, selain menyuguhkan permainan dan jajanan tradisional, Pasar Kaulinan Menes juga menyapa para pengunjung dengan pertunjukan kesenian tradisional, seperti pencak silat, tari-tarian, rampak bedug atau debus.
Untuk lebih menarik minat pengunjung, tempat ini juga membuat beberapa spot foto yang instagramable, yang penuh dengan warna berpadu apik dengan indahnya alam pedesaan.
Harapan untuk Pasar Kaulinan Menes, semoga menjadi daya tarik baru destinasi wisata di Banten dan semoga dengan adanya pasar Kaulinan Menes ini menjadikan peluang bisnis berdagang, guna mensejahterakan masyarakat dan membantu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut (klik ini).
2. Taman Bunga Pandeglang
Taman Bunga Pandeglang atau di sebut juga dengan Kampung Jambu, berlokasi di Desa Sukasari, Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandeglang. Di taman bunga ini terdapat berbagai jenis tanaman bunga buah dan sayur-sayuran.
Untuk menuju tempat ini, kalian dapat menggunakan bantuan google maps. Dari jalan besar, kita harus memasuki komplek perumahan terlebih dahulu. Karena taman bunga ini letaknya di dalam atau lebih tepatnya di belakang komplek perumahan Bumi Pandeglang Indah.
karena letaknya di dalam komplek perumahan, jadi nggak heran hasil foto saya backgroundnya rumah-rumah
Tempat ini memang sangat bagus untuk dijadikan untuk foto-foto, apalagi untuk anak muda “kekinian”, tempat ini sangat “instagramable” untuk diposting dan dijadikan feed di Instagram (klik ini) karena keindahan hamparan bunga dan sawah juga dengan pemandangan gunung di belakangnya (klik ini).
Jenis bunga yang terdapat di tempat ini, antara lain: bunga Celocia berwarna merah dan kuning, Jengger Ayam, Zinnia, Bunga Matahari, , Gomphrena, Vinca, dan bunga Begonia dan lainnya (klik ini).
sawah lagiii!!!
ya apalaaah Mpok?! ada apa sih capingnya???
Fasilitasnya ada gajebo untuk bersantai dan ibadah, kamar mandi, tong sampah, dan warung untuk jajan maupun untuk membeli oleh-oleh. Seperti, bibit bunga dan sayuran, serta pupuknya.
Tapiii, sayangnya niiih, menurut saya, masih banyak pengunjung yang tidak sadar diri. Sudah disediakan tong sampah, masih buang sampah sembarangan. Ada peraturan “DILARANG MEROKOK”, masih saja merokok, kalau abu atau puntung rokok yang masih ada nyala apinya terkena tanaman, hmmm bisa ludes terbakar deh taman bunganya.
banyak sampah dibuang sembarangan oleh pengunjung, padahal sudah disediakan tempat sampah
Jadi, untuk para pengunjung mohon untuk mematuhi peraturan yang ada, agar tempat wisata ini tidak rusak dan selalu terjaga keindahannya.
Naaah, itu tadi agenda jalan-jalan kami ke daerah Menes, Pandeglang. Mohon maaf jika info yang saya berikan masih kurang. Oh iya, untuk tiket masuk ke daerah wisata ini, sudah diatur oleh Mbak Vivi, jadi kita tinggal lenggang kangkung ajaaa, hahahaaaaa.
TERIMA KASIH MBAK VIVI dan KELUARGA!!!! Semoga sehat-sehat, bahagia dan sejahtera selalu untuk Mbak Vivi dan keluarga (khususnya untuk ayah dan ibu Mbak Vivi).
Komentar
Posting Komentar