Langsung ke konten utama

Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango

Desember 2018

Kalau di postingan sebelumnya (klik ini), saya menceritakan kemping syantik dan manjyah. Naaah di postingan ini saya akan membahas perjalanan kami ke Gunung Gede, Cibodas – Cipanas (Cianjur).




bisa dilihat di plang ini, jarak dan waktu tempuh, tempat-tempat yang bisa dikunjungi di Taman Nasional Gede - Pangrango


pos masuk, untuk mendaftarkan nama-nama para pendaki dan membayar tiket masuk

Ke Gunung Gede, sampai puncak??? Ooo, TENTU TIDAK!!! Hahaaa, kami hanya “berkunjung” ke Curug Ciwalen (yang terkenal dengan Canopy Trail-nya) dan Curug Cibeureum. 

Silahkan dilihat-lihat Kakaaak, galeri foto-foto perjalanan kami!!! Hahahaaa 

1. Curug Ciwalen 
Curug Ciwalen, letaknya tidak jauh dari pos masuk Gunung Gede, ada biaya tiket masuk untuk ke Curug Ciwalen ini (klik ini). Kita akan diantar oleh guide menuju Curug Ciwalen. Dalam perjalanan ke Curug Ciwalen, kita akan melewati hutan yang rindang dengan pemandangan yang indah, daaan melewati jembatan atau Canopy Trail yang terkenal bagus sekali untuk dijadikan spot foto. Hahaaa. 




spot pemandangan favorit saya, selama perjalanan ke Canopy Trail dan Curug Ciwalen




Bagus siiih, untuk tempat foto-foto di Canopy Trail, tapiii lumayan bikin ngeriii!!! Karena setiap ada yang melintasi canopy trail, pasti goyang-goyang, yaaaaa walaupun batas maksimal bisa 5 orang dengan berat total 350kg tetapi tetap saja kami tidak berani mengambil resiko. Khawatir jembatannya ambrol, akhirnya kami melintas satu-satu, hahahaaa.













Memang betul Canopy Trail ini bagus sekali untuk dijadikan spot foto, mengobati salah satu dari kami yang ingin ke Jembatan Suspensi Situ Gunung, Sukabumi yang belum tercapai.

Ada cerita konyol nggak??? Ada dooooong!!! Deuuuh dasar yak, jadi ceritanya di hari yang sama adik saya (yang besar) ada perjalanan dinas dari kantornya ke Thailand, mau foto-foto dong yaaa secara ke luar negeri gitu loooh, pinjamlah dia kartu SD saya. Saya pakai apa? Pakai kartu SD punya kawannya adik saya yang kecil, dia nggak mau kasih pinjam kartu SD-nya, lagi dipakai juga katanya. Okeee, saya pakai kartu SD kawan adik saya yang bontot. Daaan ternyata, kartu SD-nya tidak bisa dipakai!!! BT dooong sayaaa!!! Ya udah saya minta tolong petugas Perkemahan Mandalawangi untuk mencarikan kenalannya yang menjual SD Card. Dapat nggak??? Dapat, tapi dalam bentuk Micro SD, biasanya sih bisa banget kamera saya pakai Micro SD.

Akhirnya jalan-jalan deh kami dari Perkemahan Mandalawangi menuju Gunung Gede sambil foto-foto. Banyak foto-foto yang diambil dalam perjalanan menuju Curug Ciwalen, foto pemadangan hutan yang asri, foto di Canopy Trail dan foto di Curug Ciwalen. Ketika saya cek photo preview di kamera, zooonk!!! File fotonya banyak yang rusaaak!!! Arrrgggh!!! Sambil kesal dan mikir, akhirnya saya punya ide, setiap 20 jempretan foto, tidak saya preview di kamera dulu, tapi langsung saya pindah ke handphone dengan menggunakan kabel OTG (untung saja, saya membawa card reader dan kabel OTG, coba kalau nggak, bisa amsyooong saya). Repot nggak??? Repot bangeeet!!! Sebentar-sebentar pindah foto dari kamera ke handphone, tapiii demi dokumentasi perjalanan yang jauh ini, yaaa harus rela ribet. Mana mahal pulaaak harganya, karena sepaket dengan adapternya (hiks…hiks…huaaa, mau nangis, marah dan rasanya mau jambak rambut adik saya yang bontot). Dan foto-foto pemandangan hutan, foto di Canopy Trail dan Curug Ciwalen harus diulang dalam perjalanan kembali ke pos masuk. Hadeuuuh!!!





Curug Ciwalen


2. Curug Cibeureum
Keluar dari Curug Ciwalen dan Canopy Trail kami langsung menuju Curug Cibeureum yang letaknya tidak jauh dari Pos-01 jalur pendakian Gunung Gede.

Gaya yaaah, kesannya kayak pendaki sejati, padahal: preeet!!! Heheheee

Mau nyombong nih, duluuu tahun 2013 saya pernah mendaki Gunung Gede sampai puncak loooh!!! Wueheheeeee, keren kaaan!!! Yaaa walaupun ketika itu saya lalui dengan susah payah dan merepotkan banyak orang, akhirnya saya bisa dengan selamat sampai puncak dan kembali lagi dengan keadaan baik-baik saja. Saya kapok jika harus mendaki gunung tinggi lagi, karena ternyata saya orangnya manjyaaah, padahal nggak syantik (yang boleh manja tuh orang cantik, orang jelek kayak saya harusnya nggak boleh manja, heheheee), jadi orang-orang juga malas mau bantuinnya, hahahaaa.

gaya dulu sebelum manjat gunung




para pendaki

istirahat di tempaaat!!! geraaakkk!!!

Untuk perjalanan ke Gunung Gede kali ini, saya tidak punya beban, karena tidak membawa beban berat yang harus dipikul, juga tidak ada beban target waktu untuk segera sampai ke puncak gunung sebelum malam (secara tujuannya hanya sampai Pos-01), jadi banyak foto-foto pemandangan di Gunung Gede yang saya ambil, spot yang paling terkenal adalah danau biru (tapi warnanya hijau) dan jembatan menuju ke Curug Cibeureum. Hmmm, senang rasanya jalan-jalan masuk ke hutan, naik gunung tanpa beban, heheheee.









karena musim penghujan, debit air sungai di Gunung Gede ini menjadi lebih deras

saya sangat menikmati setiap pemadangan sungai dan hutan yang ada di jalur pendakian Pos-01 Gunung Gede. Suasananya SEJUK dan SEGAR!!!











salah satu foto sungai favorit saya, letaknya 100 meter sebelum Curug Cibeureum

Sampai di Curug Cibeureum, karena hujan dan lapar, akhirnya kami memesan mie instant cup dan kopi juga teh panas, lalu makan di bawah cipratan air terjun campur air hujan, hahahaaa.

Curug Cibeureum


Sudah cukup kami menikmati pemandangan air terjun Cibeureum dan sudah kenyang, kami kembali ke Perkemahan Mandalawangi, untuk menyiapkan makan malam, karena dari Curug Cibeureum sekitar sore kami baru tiba di pos pintu masuk awal Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tadi.




Cukup cerita saya tentang perjalanan hari pertama (di Cibodas – Cipanas) ke Curug Ciwalen dan Curug Cibeureum yang ada di Gunung Gede, tunggu dan nantikan postingan saya tentang kegiatan kami di hari kedua di Cibodas…

Komentar