Februari 2016
Jalan-jalan di hari kedua ini, sebenarnya rencana awal, kami ingin mencoba LAVA TOUR. Sesampainya di sana (deuuuh, kayak lirik lagu) kami melakukan negosiasi harga sewa jeep dan biaya tour ke tempat bekas bencana alam meletusnya (erupsi) gunung Merapi tahun 2006 dan 2010 (klik ini). Karena tidak mencapai kesepakatan harga dan juga kondisi badan Mbak Hera yang saat itu kurang fit, akhirnya kami membatalkan LAVA TOUR.
Selama perjalanan dari Merapi, karena batal kami memikirkan rencana lain dan akhirnya tercetuslah ide untuk mengunjungi Candi Prambanan (secara di daerah Jogjakarta terbilang banyak wisata sejarah, seperti candi).
Di loket pembelian tiket, kami ditawari tiket terusan (lupa harga tiketnya, heheheee) CANDI PRAMBANAN – CANDI RATU BOKO, pikir kami: “kenapa tidak sekalian saja, kan mumpung di sini (Jogja)”. Jadi pertama kali yang saya kunjungi adalah Candi Ratu Boko dengan menggunakan bus dari Candi Prambanan yang disediakan untuk pengunjung yang mempunyai tiket terusan (Candi Prambanan – Candi Ratu Boko). Alasan kenapa tour candinya dapat dijadikan satu mungkin karena letak Candi Ratu Boko yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari Candi Prambanan.
1. CANDI RATU BOKO
Saya ambil dari Wikipedia (klik ini), CANDI RATU BOKO adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs permukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas. Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja).
Gapura Istana Boko
numpang nongol yaaa
beberapa foto para pria ini akan saya gabung, karena sempat ke Candi Ratu Boko dua kali, Gaeees
sepertinya yang di sebelah kanan belakang saya itu adalah "Candi Pembakaran"
Batur Paseban
Nama "Ratu Boko" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Boko (bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan.
Keistimewaan dari CANDI RATU BOKO adalah situs Candi Ratu Boko merupakan kompleks profan, lengkap dengan gerbang masuk, pendopo, tempat tinggal, kolam pemandian, hingga pagar pelindung.
Pendopo Istana
Selain itu CANDI RATU BOKO terletak di atas bukit yang lumayan tinggi, untuk mensyaratkan adanya mata air dan adanya sistem pengaturan air yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kolam pemandian merupakan peninggalan dari sistem pengaturan perairan ini.
gapura di tempat perairan (kolam-kolam pemandian) di area Keputren (tempat para putri raja)
penampakan kolam-kolam perairan dari atas (jempol banget air-nya, segar, hahahaaa, botol air minumnya belum saya sensor)
Posisi di atas bukit juga memberikan udara sejuk dan pemandangan alam yang indah bagi para penghuninya, selain tentu saja membuat kompleks ini lebih sulit untuk diserang lawan.
Untuk peta Situs CANDI RATU BOKO dapat dilihat di sini.
2. CANDI PRAMBANAN
Untuk kembali ke Candi Prambanan dari Candi Ratu Boko, para pengunjung harus menunggu bus jemputan terlebih dahulu, cukup lama juga sekitar 30 menit.
Candi Siwa
Candi Brahma
Candi Wisnu
Lagi-lagi dari Wikipedia (klik ini) Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat.
Candi Prambanan merupakan komplek candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, dimana terdiri dari:
- 3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
- 3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
- 2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan
- 4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau zona inti
- 4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
- 224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68
Maka terdapat total 240 candi di kompleks Prambanan.
Relief-relief di Candi Prambanan menceritakan epos kuno dari India yaitu Ramayana dan Kresnayana.
Pada bencana alam gempa bumi di tahun 2006, komplek Candi Prambanan mengalami kerusakan yang besar, konstruksi blok-blok bebatuan bangunan-bangunan candi berjatuhan dan beberapa juga mengalami keretakan. Tindakan penanganan penyelamatan situs candi ini hingga pulih memerlukan waktu 9 tahun (2006 s.d. 2015).
Setelah lelah mengitari Komplek Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko, sore hari sambil menuju arah kembali ke rumah Mbak Hera, kami menyempatkan mengunjungi DE MATA TRICK EYE MUSEUM JOGJA (klik ini) merupakan museum dengan koleksi gambar 3 dimensi yang akan menipu mata pengunjung dan cocok sekali untuk tempat berfoto-foto selfie, beralamat di XT Square, Jl. Veteran No.150-151, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55161.
Komentar
Posting Komentar