Langsung ke konten utama

Liburan ke Bandung

April 2014

Semenjak wabah pandemi COVID-19 menyerang Indonesia di bulan Maret 2020, yang mengakibatkan banyak dampak kurang menguntungkan di berbagai urusan.

Saya yang rencananya akhir bulan Maret 2020 akan mengambil cuti kerja untuk traveling ke luar kota akhirnya harus dibatalkan, begitu juga dengan seluruh rencana jalan-jalan saya di tahun 2020 ini yang paling murah hati dalam memberikan liburan tanggal merah dan lagi saya juga mendapat jatah cuti besar (cuti sebanyak 30 hari) dari perusahaan.

Kecewa pasti iya, apalagi saya sudah membereskan segala urusan pembayaran di pertengahan Februari 2020, tapi yang namanya musibah tidak patut kita kutuk, karena itu merupakan bentuk teguran dari Allah SWT untuk kita yang sering salah langkah dan salah bertingkah.

Kita, termasuk saya memang seharusnya lebih banyak beribadah ketimbang melaksanakan segala macam kegiatan duniawi (heleeeh, padahal saya tiap hari juga masih bermalas-malasan, heheheee).

Karena di tahun ini kemungkinan masih belum aman untuk bepergian, saya hanya dapat membuka foto-foto kegiatan dan cerita tentang jalan-jalan beberapa tahun yang lalu, yang masih banyak belum posting di blog. Hal ini cukup menyenangkan sambil mengingat pengalaman perjalanan waktu itu. Asal kalian tau saja, sudah sebulan ini saya selalu bermimpi traveling (jalan-jalan) ketika tidur, heheheee. Ingat Ikaaa!!! Perbanyak ibadah saja, agar “badai” ini segera berlalu dan jangan berlanjut. Semoga kita dan keluarga selalu sehat dan selamat dari musibah dan marabahaya juga selalu dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin Ya Allah.

Tahun 2014 ketika itu saya mengajak 2 (dua) orang kawan saya Lena dan Tifa untuk berlibur ke Bandung, dengan menggunakan kendaraan travel dari Cilegon ke Bandung, saat itu sedang liburan weekend jadi perjalanan agak sedikit macet dan padat merayap. Berangkat sore dari Cilegon, sampai di Bandung sekitar pukul 02.00 dini hari.

Waktu itu kami menginap di daerah Gardu Jati, Bandung (klik ini). Saya sebenarnya tidak punya rencana akan ke mana tujuan traveling kami nanti (-_-) hadeuuuh, untung saja Lena membaca informasi (di hotel) tentang jasa sewa kendaraan yang bersedia mengantarkan pengunjung ke beberapa tempat wisata di Bandung. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi tempat-tempat di daerah Lembang seperti Gunung Tangkuban Perahu, Pemandian Mata Air Panas Ciater dan Floating Market.

Kendaraan sewa ini cukup untuk mengangkut 6 – 8 orang, tetapi karena kami tidak memiliki kenalan “kelompok” traveler yang lain, akhirnya kendaraan ini hanya kami mengangkut kami saja, padahal kalau jumlah orangnya banyak, lumayan murah loh biaya sewanya untuk per orang, karena driver-nya memasang tarif Rp. 300.000 dari pukul 08.00 – 19.00.

Mari kita simak perjalanan saya di daerah Lembang, Bandung

1. Gunung Tangkuban Perahu
Perjalanan menuju ke daerah Lembang, memang selalu macet, cuaca juga panas sekali, kulit berasa perih seperti ditusuk-tusuk jarum, ketika sinar matahari menembus kaca mobil dan mengenai kulit. Lumayan lama juga sekitar 1 jam perjalanan akhirnya kami tiba di Tangkuban Perahu. Beberapa kilometer sebelum sampai ke Tangkuban Perahu, udara panas selama perjalanan di Lembang perlahan-lahan mulai terasa sejuk dan dingin, kabut juga mulai menutupi pandangan, itu adalah pertanda kalau kami sudah memasuki area dataran tinggi. Tidak seperti di kota yang udaranya panas sekali, di daerah ini sejuk dan dingin, pemandangan alamnya juga asri.











Selain disambut oleh udara sejuk dan dingin, pengunjung juga disambut dengan aroma belerang yang berasal dari kawah gunung ini (klik). Pasti sudah banyak yang mengetahui dongeng tentang Gunung Tangkuban Perahu (klik ini), alasan diberi nama Tangkuban Perahu karena bentuk gunungnya menyerupai perahu tertelungkup (terbalik).

Karena udaranya di sini sangat dingin bahkan ketika berwudhu hendak sholat dzuhur, kami benar-benar gemetaran karena airnya dingin sekali seperti air es, hahahaaa.





saking kurusnya bisa miring, ketiup angin











Untuk menghangatkan tubuh kami makan jagung bakar di warung sekitar Tangkuban Perahu dan menikmati Bajigur, minuman hangat khas daerah Jawa Barat.


2. Pemandian Air Panas Ciater
Setelah menggigil karena berdingin-dingin ria di Gunung Tangkuban Perahu, sekarang saatnya menghangatkan badan di Ciater (klik ini).

mencoba menjinakan patung dinosaurus







Sebenarnya Lena dan Tifa sudah tidak “tahan” ingin nyemplung di kolam air panas, tapi karena tidak membawa pakaian ganti akhirnya kami hanya rendam-rendam kaki saja, heheheee.

airnya jernih sekali









3. Floating Market
Karena sejak siang kami (ternyata) belum mengisi perut kami dengan makanan yang pantas, hahahaaa, akhirnya kami makan sore dan makan malam di Floating Market, ketika itu fasilitas di Floating Market hanya terdapat aneka tempat makan mengapung, jadi para penjual menjajakan dagangannya dari perahu di pinggir danau.

pemandangan kebun teh selama perjalanan dari Ciater ke Floating Market

Jenis makanan yang dijual sangat beragam dan lumayan banyak, untuk rasa makanan sangat enak, jadi tidak merasa menyesal jika mengeluarkan biaya agak mahal untuk makan di tempat ini, belum lagi sensasi makan di atas dipan bambu Panjang dan papan kayu yang mengapung di atas danau.



minuman hangat gratis dari Floating Market




para pedagang jajanan di Floating Market





Ternyata jalan-jalan tanpa rencana seru juga walaupun pada awalnya sempat bingung, untung solusi segera datang, hahahaaa.

Kami akhirnya pulang menuju penginapan karena sudah malam, nanti bisa berubah jadi Ogre, heheheee.

Kalau diingat-ingat lagi jadi kangen dengan 2 (dua) sahabat saya ini, karena kesibukan kami masing-masing, akhirnya jarang bertemu.

Nanti lain kali, kita jalan-jalan lagi yeee!!!

Komentar