Langsung ke konten utama

Candra Naya

Agustus 2018

Apa itu Candra Naya?
Candra Naya adalah gedung yang merupakan kediaman dari Khouw Kim An, seorang pemuka komunitas keturuan Tianghoa pada masa penjajahan Belanda, yang kegiatan utamanya adalah mengelola dan memimpin komunitas Tionghoa.


Khouw Kim An
Khouw Kim An lahir pada tanggal 05 Juni 1879 di Batavia (sekarang Jakarta). Pada tahun 1905 Pemerintah kolonial Belanda mengangkatnya dengan pangkat Letnan, tiga tahun setelah itu dipromosikan untuk menjadi Kapten (Kapiten), kemudian pada tahun 1910 ia pun dipromosikan lagi dengan pangkat Mayor. Karna pangkatnya inilah para penduduk setempat menyebut rumah kediamannya di daerah Gajah Mada nomor 188 sebagai “Rumah Mayor”. Khouw Kim An terlahir sebagai orang Tionghoa Indonesia, ia dikenal sebagai pemimpin, pengusaha, serta seorang Bankir di kalangan keturunan Tionghoa, ia mewarisi sebuah gedung indah peninggalan almarhum ayahnya, Khouw Tjeng Tjoan. Berdasarkan catatan, Khouw Kim An pindah ke Gedung ini tahun 1943, sebelumnya bertempat tinggal di Bogor, ia juga merupakan anak mantu seorang pemuka komunitas keturunan Tionghoa dan pendiri asosiasi keturunan Tionghoa, Poa Keng Hek, yang juga merupakan anak keturunan Kapten Tionghoa.

Foto Khouw Kim An (muda)

Selain diketahui secara luas di kalangan masyarakat keturunan Tionghoa, bahwa Khouw Kim An adalah seorang pengusaha terkenal, ia menjadi salah satu pemegang saham Bank Batavia, pada tahun 1942 ketika tentara Jepang mulai menguasai Pulau Jawa, Khouw Kim An juga ikut ditahan, ia pun menghembuskan nafas terakhirnya di tahanan pada tanggal 13 Februari 1945.

Foto Khouw Kim An (tua)

Sejarah Candra Naya
Tidak lama setelah perang dunia II berakhir, sekitar tahun 1946 berdirilah Asosiasi Xin Ming (perkumpulan sosial) di gedung ini, tujuan utama dibentuknya perkumpulan ini adalah untuk membantu dan menyediakan informasi kepada komunitas keturunan Tionghoa, dikarenakan beberapa kesulitan yang dihadapi setelah berakhirnya perang dunia II, asosiasi ini berharap bisa membantu Komunitas Tionghoa menghadapi permasalahan dalam kehidupan mereka.

berkunjung ke gedung ini, tidak diperkenankan memotret dengan kamera dslr (resolusi tinggi) jadi pengunjung hanya diperbolehkan memotret dengan kamera ponsel

saya tidak dapat memasuki ruangan utama (ruangan tengah), karena sedang ada acara (dapat terlihat dari kursi-kursi yang disusun rapi)

Semenjak berdirinya perkumpulan tersebut, Asosiasi Xin Ming telah menyewa gedung ini, yang dahulunya merupakan kediaman Khouw Kim An yang menjadi pusat kegiatan dari asosiasi ini.

Dari awal pendirian asosiasi Xin Ming, kegiatan yang dilakukan di gedung ini berupa kegiatan pertemuan sosial, termasuk beberapa kegiatan berikut: 

  • Mendirikan klinik diagnostik, yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah Rumah Sakit (Rumah Sakit Sumber Waras)
  • Tempat kegiatan berolahraga seperti bulu tangkis, bina raga, bola sodok serta kung fu
  • Pusat Pendidikan sekolah Candra Naya, mulai dari Sekolah Dasar, SMP dan SMA lalu kemudian dikembangkan Universitas yang sekarang menjadi Universitas Tarumanegara
  • Tempat berkumpulnya para fotografer

Sejak tahun 1965 atas permintaan organisasi nasional persatuan etnis untuk mengganti nama masyarakat keturunan Tionghoa (nama keluarga serta nama kecil mereka) menjadi nama lokal Indonesia, maka asosiasi Xin Ming mengganti namanya menjadi Candra Naya.

Gedung Candra Naya telah mengalami perubahan dari fungsinya sebagai rumah tinggal, menjadi gedung dengan ruangan tempat aktivitas masyarakat dengan dilengkapi pusat medis, lapangan olahraga serta sekolah.

Untuk informasi lebih jelas perihal sejarah Gedung Candra Naya bisa dilihat di sini atau klik ini, ini dan ini.

Akhir-akhir ini gedung tersebut telah mengalami perbaikan serta renovasi untuk menjaga keasliannya sebagai gedung peninggalan gaya oriental, namun tetap modern serta kokoh berdiri hingga lama.

pintu bagian belakang

teras belakang

kolam teratai



Artikel tentang revitalisasi gedung ini dapat dilihat di sini dan di sini.





Uniknya, gedung bersejarah ini tetap bertahan dan dijaga meskipun lingkungan sekitarnya telah mengalami perubahan besar (pembangunan gedung-gedung bertingkat). Jadi, gedung ini bagian depannya diapit oleh Hotel Novotel dan Starbuck dan terkesan seperti harta karun yang tersembuyi.

Di bagian depan sisi kanan dan kiri gedung ini digunakan sebagai café dan restoran yang masih sangat menjaga kesan orientalnya, ini dapat terlihat pada interior Kopi Oey (klik ini, ini dan ini)





Komentar

  1. Kadangpintar: Play online casino games & win big! - KADG Pintar
    Join Kadangpintar 샌즈카지노 and enjoy our exciting games, 인카지노 and tournaments for all your 온카지노 favorite online slots and table games at Kadangpintar.

    BalasHapus

Posting Komentar